Untuk selengkapnya dari VivaNews
VIVAnews - Korban tsunami Mentawai yang dipicu gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter terus bertambah. Meski begitu belum ada kesamaan data antara instansi yang mengeluarkan jumlah korban.
Data terakhir yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagai Utara Selatan, jumlah korban meninggal mencapai 166 orang.
“Ini data sampai sore ini, kemungkinan akan terus bertambah,” ujar Kepala BPBD Pagai Utara Selatan, Joskamatir, dari Sikakap, Rabu, 27 Oktober 2010.
Jumlah korban tewas terbanyak ada di tiga dusun yakni, Dusun Silabu, Munte Baru Baru, Malakopak, Betumonga, Pagai Utara Selatan. Di Dusun Munte tercatat sebanyak 58 jiwa meninggal. Sedangkan di Dusun Malakopak, 56 orang. Sisanya tersebar di berbagai dusun yang ada di wilayah itu.
Menurut Joskamatir, evakuasi terhadap korban meninggal masih berlangsung. Jasad korban meninggal ditempatkan sementara di sejumlah rumah ibadah. Keterbatasan peralatan, menurut Jos, memperlambat proses evakuasi.
“Saat ini jasad yang meninggal belum bisa disemayamkan secara layak. Cangkul tidak mencukupi, kita mengevakuasi dengan peralatan seadanya,” katanya.
Ia mengabarkan, jasad-jasad korban ini masih ditutupi dengan alat seadanya. “Belum ada kantong-kantong mayat. Jika dibiarkan begini terus bisa membusuk. Kami mohon, segera kirimkan bantuan ke kami berupa obat-obatan karena yang selamat juga butuh perawatan,” harapnya.
Sedangkan korban selamat saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat. Sedangkan korban luka dirawat di Puskesmas Sikakap. Ada 70 orang warga yang menjalani perawatan di sini.
Tsunami yang menghantam Pagai Utara Selatan dan Sipora juga menghancurkan rumah warga dan menumbangkan pepohonan. Tsunami juga menyebabkan batas sungai menjadi tidak jelas. Saat ini, kata Jos, belum ada bantuan makanan atau medis yang sampai ke lokasi.
Jumlah korban tewas tsunami Mentawai juga dirilis staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial Andi Arief dalam akun twitter-nya,
"Korban gempa/tsunami Mentawai terdiri dari, 154 tewas, hilang 400 orang," kata dia.
Menurut Andi Arief, selain korban tewas dan hilang, sebanyak 15 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Gempa dan tsunami juga memporak-porandakan sejumlah bangunan.
Bangunan-bangunan sekolah, jembatan, dan sarana pendukung lainnya hancur berantakan. Laporan yang diterima Andi Arief, bangunan-bangunan yang rusak itu antara lain satu gedung SMP rusak, empat rumah dinas, lima rumah ibadah, dan lima jembatan.
Kerusakan lain yang terpantau antara lain, "291 rumah penduduk rusak berat, 190 rumah penduduk rusak ringan," ujar Andi.
Laporan: Eri Naldi | Padang
• VIVAnews
Yang lainnya :